WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Kamis, 19 Januari 2012

Cuaca Panas Bisa Picu Stroke

           Belum lama ini Badan Pencegahan dan Pengendali Penyakit Amerika Serikat,CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengeluarkan pernyataan, agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas olahraga dalam cuaca musim panas. Karena menurut penjelasan resmi yang dikeluarkan oleh CDC, latihan khusus pada cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi atau gangguan serius dan stroke. Peringatan ini terutama ditujukan bagi atlet di sekolah yang kerap mengikuti kejuaraan dan latihan pada cuaca panas. Kematian akibat latihan olahraga pada kondisi cuaca panas adalah tragedi, yang semestinya bisa dicegah. Karenanya guru dan orang tua agar mengenali gejala terkait dengan gangguan kesehatan akibat cuaca panas yang ekstrim. Gangguan yang sering terjadi adalah Heat Exhausting yaitu gangguan ringan yang terjadi beberapa hari akibat ketidakseimbangan cairan yang keluar dengan yang masuk. Biasanya tubuh kita sudah membangun keseimbangan dengan pemekatan cairan darah. Pada orang tua,kondisi ini memicu naiknya tekanan darah. Gejalanya adalah berkeringat sangat banyak, pucat, kram otot, letih, lelah, pusing, mual, kulit terasa dingin dan lembat, detak jantung cepat dan lemah, napasnya lambat dan berat. Bila tidak segera ditangani dapat terjadi heat stroke. Sementara gangguan yang bernama Heat Stroke merupakan ancaman serius karena dapat berakibat kematian atau kecacatan fatal. Temperatur tubuh naik secara cepat, kemerahan, kulit kering, detak jantung cepat, pusing, sakit kepala, mual, kebingungan dan tidak sadarkan diri. Olahraga boleh, tetapi perhatikan sinyal tubuh. Saat mulai letih atau lemah, hentikan kegiatan dan segera berpindah ke tempat yang lebih sejuk. Apabila melakukan latihan di luar ruangan, jangan dilakukan saat matahari bersinar sangat terik. Sebaiknya, gunakan pakaian yang berwarna terang atau yang berbahan ringan. Juga, harus mengenali sinyal tubuh lewat detak jantung, menurunkan intensitas latihan secara perlahan untuk menstabilkan detak jantung. Dan jangan lupa minum air untuk mencegah dehidrasi tanpa menunggu sampai merasa sangat haus.

Rabu, 18 Januari 2012

JENIS OBAT-OBATAN


Sudah bukan zamannya lagi pasien ‘tutup mata’ terhadap obat yang dikonsumsinya. Selain mengenali khasiat obat, pahami pula tata cara pemakaian dan waspadai efek sampingnya. Berikut ini adalah istilah yang menandakan jenis obat dan fungsinya. Kenali khasiatnya masing-masing sebelum mengonsumsi obat.

 • Antihistamin: Untuk mencegah dan mengobati alergi. Pada kasus-kasus tertentu, flu juga bisa menimbulkan gejala alergi seperti hidung berlendir dan mata merah.

 • Dekongestan: Menghilangkan sembap atau bengkak pada rongga hidung, sehingga Anda bisa bernapas lega.

 • Antitusif: Mengurangi frekuensi batuk.

• Ekspektoran: Mengeluarkan dahak. Zat ini berkhasiat mengencerkan lendir sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan pada saat batuk.

 • Asetosal/Asam Asetilsalisilat: Menghilangkan nyeri (analgesik) dan penurun demam (antipiretik). Biasanya untuk sakit kepala, sakit gigi, pusing, nyeri otot, dan demam.

 • Acetaminophen /Paracetamol: Analgesik dan antipiretik untuk sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, menurunkan demam, dan meredakan influenza.

 • Ibuprofen: Analgesik dan antipiretik, untuk sakit kepala, migrain, nyeri otot dan persendian, dismenorrhea, dan sakit gigi.

HUBUNGAN KETERATURAN MINUM TABLET FERROS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


       Anemia adalah kondisi ibu hamil dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester II dan III, kadar Hb < 10,5 gr% trimester I, dalam kehamilan cenderung terjadi anemia fisiologis karena darah ibu hamil mengalami pengenceran (hemodilusi) dimana penambahan sel-sel darah tidak seimbang dengan penambahan plasma. Angka kejadian anemia di Jawa Timur berdasarkan Dinkes 2008 didapatkan sebanyak 28,5% sedangkan target yang diharapkan adalah 20%. Sedangkan di BPS Aisaturrida Manding Sumenep, angka kejadian anemia ibu hamil periode Januari sampai Desember 2009 sebesar 77 (24,0%) dari 323 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara keteraturan minum tablet Fe dengan anemia ibu hamil trimester III di BPS Aisaturrida Amd, Keb. Manding Sumenep. Penelitian ini merupakan penelitian analitik secara cross sectional, populasinya seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan di BPS Aisaturrida Amd, Keb. Manding Sumenep sebanyak 29 responden dengan sampel 27 responden pengambilan sampel secara simple random sampling, dengan instrumen check list dan pengambilan data sekunder yang menjadi variabel bebas keteraturan minum tablet Fe dan variabel tegantung adalah anemia ibu hamil. Data diambil menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Dari uji Chi Square didapatkan (0,004) < (0,05) sehingga H ditolak 0 maka ada hubungan antara keteraturminum tablet Fe ferros dengan anemia ibu hamil. Simpulan penelitian adalah semakin tidak teratur ibu hamil minum tablet Ferros, semakin tinggi kejadian anemia pada ibu hamil. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan Komonikasi, Informasi dan Edukasi pada ibu hamil tentang pentingnya mengkonsumsi tablet ferros pada ibu hamil. Kata kunci : Keteraturan minum tablet ferros, anemia ibu hamil.