WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Senin, 17 Desember 2012

OBAT ANESTESI

  OBAT ANESTESI
  a.Ether KEMASAN = Cairan volatile.

 DOSIS = Induksi : 2 – 15 vol%. Anestesi ringan : 3 - 5 vol%. Anestesi dalam : 5 – 6 vol%. Kontrol dengan pelumpuh otot : 2 – 4 vol%.

 FARMAKOKINETIK = - REAKSI OBAT = Iritasi mukosa saluran napas, rangsang sekresi bronkus, bronkodilatasi, peningkatan tekanan darah, relaksasi otot sekletal, penurunan tonus otot usus, mual muntah post anestesi, RBF dan GFR menurun, peningkatan kadar glucose
. b.Halothane
KEMASAN = Cairan volatil DOSIS = Induksi : 2 – 4 vol%. Rumatan : 0,5 – 2 vol% FARMAKOKINETIK =

 - REAKSI OBAT = Depresi korteks cerebral dan medula, peningkatan CBF dan CSS, efek analgesik kurang, vasodilatasi sehingga hipotensi, bradikardia, peningkatan kepekaan myocard terhadap katekolamin, depresi jantung, relaksasi yang moderat, bahaya terhadap janin, hepatotoksik ringan.

 c.Enflurane
 KEMASAN = Cairan volatile DOSIS = Induksi : 3 – 4 vol%. Rumatan : 1 – 2 vol%. FARMAKOKINETIK = -

 REAKSI OBAT = Mendepresi SSP, efek epileptiform, peningkatan aliran darah ke otak, depresi myocard, depresi ventilasi, relaksasi yang moderat.

 d.Isoflurane
KEMASAN = Cairan volatile DOSIS = Induksi : 3 – 4 vol%. Rumatan : 1 – 2 vol%. FARMAKOKINETIK = -

 REAKSI OBAT = Depresi pernapasan, TV dan RR menurun, dilatasi bronkus, hipotensi karena penurunan resistensi perifer, relaksasi otot baik, potensial menyebabkan gangguan ginjal karena efek flourida.

e.Sevoflurane
 KEMASAN = Cairan volatile DOSIS = Induksi : 3 – 4 vol%. Rumatan : 1 – 2 vol%.

FARMAKOKINETIK =

- REAKSI OBAT = Hipotensi, aritmia, depresi pernapasan, peningkatan aliran darah ke otak dan tekanan intrakranial, gangguan fungsi ginjal, hipertermia maligna

. f.N2O
 KEMASAN = Gas berbentuk cair dalam silinder berwarna biru.

 DOSIS = Diberikan pada perbandingan 50 – 70 % dengan O2 Dihentikan 10 menit sebelum operasi selesai.

FARMAKOKINETIK =

 - REAKSI OBAT = Menyebabkan hipoksia difusi, zat anestetik yang lemah namun analgesianya kuat, sirkulasi dan pernapasan tidak banyak terpengaruh.

 g.Penthotal
 KEMASAN = Serbuk dalam vial 500 mg dan 1 gr Inj. 25 mg/ml. DOSIS = Induksi i.v 3 – 5 mg/kg BB

FARMAKOKINETIK =.iv onset : 10 – 20 detik. peak : 30 - 40 detik. duration : 5 - 15 menit Indikasi : anestesi tunggal untuk operasi kecil < 15 menit

induksi anestesi umum suplemen anestesi regional kasus-kasus konvulsi.
Kontra indikasi : Absolut tidak ditemukan vena hipersensitif barbiturat status asmatikus laten/manifes porphyria Relatif penyakit jantung berat hipotensi/shock efek hipnotik panjang jika premedikasi >>, peny. ginjal dan hati, myxedema TIK tinggi Asma Myasthenia gravis REAKSI OBAT = Metabolisme otak menurun, hipotensi sementara, tachicardia, depresi napas dengan premedikasi opioid, kepekaan terhadap CO2 menurun, rangsangan parasimpatis (hidung tersumbat, batuk, bronchospasme, spasme laring), nyeri dan nekrosis pada injeksi di luar vena, depresi napas janin.

 h.Ketamin
KEMASAN = Vial 500 mg dan 1 gr. Inj. 10 mg/ml. DOSIS = Induksi i.v 1 –2 mg/kg BB, i.m 5 – 10 mg/kg BB. Batas sistole 140 mmHg dan diastole 90 mmHg.

 FARMAKOKINETIK = i.v onset : < 30 detik. peak : 1 menit. duration : 5 – 15 menit. i.m onset : 3 – 4 menit. peak : 5 – 20 menit. duration : 12 – 25 menit.

 REAKSI OBAT = Nyeri per i.m, hipersalivasi, mual muntah, anestesi assosiatif, TIK dan TIO meningkat, hipertensi, tachicardia, relaksasi kurang, analgesik kuat, peningkatan CO, merangsang pengeluaran katekolamin sehingga hati-hati kombinasi dengan halotan, hati-hati pada asma.

 i.Profopol
 KEMASAN = Cairan emulsi lemak dalam ampul 10 mg/ml. DOSIS = Induksi 2 – 2,5 mg/kg BB. Maintenance 0,1 – 0,2 mg/kg BB. Tidak boleh dicampur dengan ringer laktat Dapat dicampur dengan lidokain untuk mengurangi nyeri induksi dengan dosis 0,1 mg/kgBB.

 FARMAKOKINETIK = iv onset : dalam 40 detik. Peak :1 menit duration : 5 – 10 menit. Kontraindikasi : Pada alergi telur dan kacang kedelai.

 REAKSI OBAT = Hati – hati pada gangguan napas, hipovolemia dan kelainan metabolisme lemak, bradikardia atau tachikardia, mual muntah, hati – hati pada sectio, peningkatan TIK, kurangi dosis pada manula, hipovolemikjuga pada penggunaan narkotik dan hipnotik sedative.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar