Alergi bukan cuma dipengaruhi oleh riwayat keluarga karena setiap bayi
memiliki risiko alergi sampai 15 persen. Karena itu deteksi dini dan
tindakan pencegahan timbulnya gejala sangat penting diketahui.
Anak-anak
yang lahir dari orangtua yang memiliki riwayat alergi, baik salah satu
atau kedua orangtuanya, beresiko tinggi menderita alergi juga.
"Pada
bayi yang termasuk beresiko tinggi itu perlu dilakukan tindakan
pencegahan. Pencegahannya harus sangat dini atau terlambat sama sekali,"
kata Prof.Urlich Whan, pakar bidang Pneumonolgy dan Allergology dari
Jerman dalam acara bertajuk Pencegahan Alergi Primer dan Dampak Ekonomi
Urlich menjelaskan pentingnya pencegahan
primer bahkan sebelum bayi lahir. "Ibu hamil, terlebih jika ada riwayat
alergi, harus menghindari paparan asap rokok," katanya.
Asap
rokok, menurut Dr.Zakiudin Munir, Sp.A(K), konsultan alergi dan
imunologi dari FKUI/RSCM Jakarta, bisa merusak barier di plasenta.
"Selain
itu asap rokok juga akan mengganggu pertumbuhan paru pada janin
sehingga anak kelak akan beresiko asma. Zat-zat dalam rokok juga
merangsang sitokin-sitokin dalam tubuh sehingga memicu alergi," kata
Zakiudin.
Calon ibu yang memiliki alergi tidak disarankan
melakukan pantang makanan demi mencegah alergi pada bayinya. "Tidak
direkomendasikan untuk berpantang makanan saat hamil karena bisa
mengganggu pertumbuhan janin," kata Ulrich.
Setelah melahirkan,
bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif. "ASI mengandung protein dari ibu
sendiri sehingga tak akan ditolak tubuh. Selain itu ada zat-zat dalam
ASI yang meningkatkan imunitas bayi," imbuh Zakiudin.
Ia
menambahkan, berpantang makanan pencetus alergi pada ibu menyusui baru
dilakukan jika bayi sudah menderita alergi. "Kalau bayi belum ada gejala
alergi sebaiknya tak perlu pantang supaya mutu ASI bagus," katanya.
Pada
bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI, pemberian susu terhidrolisis
parsial atau susu dengan protein yang sudah dihidrolisis, bisa mencegah
risiko alergi.
"Susu yang terhidrolisis parsial akan membantu tubuh mengenali protein dalam susu tetapi tidak mencetuskan alergi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar