Nama
Mahasiswa : Montanus Gebo Sore, S.Kep
N I M : 010030170 B
Ruang : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Pengkajian tanggal :
18 Nopember 20012. Jam 10.00 WIB
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R No. Regester : 10217673
Umur : 53 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa :
Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Satpam
Pendidikan : SMP
Bahasa yang digunakan :
Indonesia
Alamat : Manukan Kesuma, Surabaya
Kiriman dari :
IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya
Tanggal MRS : 11 Nopember 2012 Jam 14.00 WIB.
Cara Masuk : Lewat Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus + Celulitis Hemifasialis
Alasan Dirawat : Adanya benjolan pada pipih kiri
Keluhan Utama : Adanya luka insisi abses pada pipih kiri
Upaya yang telah dilakukan : ke praktek dokter diberi obat
tak ada perubahan
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : insisi abses, tanggal
17 - 11 - 2012
2.
RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
1)
Riwayat Penyakit Dahulu : Sejak 6 bulan yang lalu pasien terdiagnosa DM, riwayat
Hipertensi dan sakit kuning (-).
2)
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang dengan keluhan ada benjolan diwajah kiri
terasa sakit, timbul sejak hari Rabu 6 – 11 – 2012, benjolan mula-mula kecil
kemudian makin lama makin besar dan tak pernah diapa-apakan dengan tangan,
sejak 2 hari yang lalu pecah mengeluarkan nanah, panas sejak 5 hari yang lalu.
Turun setelah minum obat dan kemudian naik lagi. Mata bengkak sejak 2 hari yang
lalu tidak gatal. Pasien berobat kedokter dan minum obat tapi tak ada
perubahan. Pasien mual dan muntah setelah minum obat, nafsu makan menurun dan
badan terasa lemah, tanggal 17 – 11 – 2012 dilakukan insisi abses pada pipih
kiri dengan menggunakan anestesi local.
3)
Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga tak ada riwayat penyakit DM
4)
Keadaan Kesehatan Lingkungan : -
5)
Riwayat Kesehatan Lainnya : Alat bantu yang dipakai :
kaca mata
3.
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1)
Keadaan Umum : lemah, gelisah. Kesadaran : CM, GCS : 4, 5, 6
2)
Tanda-tanda vital :
Suhu :
37,6 0C Nadi : 80 X/menit.
Tekanan darah : 110/70
mmHg. Respirasi : 18 x/menit
3)
Body Systems
(1)
Pernafasan (B 1 : Breathing)
Hidung, trahea : tak
ada kelainan
Suara tambahan : wheezing, ronhi (-) Bentuk dada ka/ki : simetris
(2)
Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Keluhan : pusing (+) sakit kepala (-), palpitasi, nyeri dada
(-), kram kaki (-) Suara jantung : S1/S2 normal/murni
(3)
Persyarafan (B 3 : Brain)
Kesadaran : CM, GCS :
E = 4, V = 5, M = 6 Pupil isokor
Refleks tendon
: normal, persepsi sensori tak ada kelainan.
(4)
Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Produksi urine :
poliuri (+), frekwensi > 10/hari, warna kuning muda, kejernihanya : jernih.
Bau
: biasa. Klien
mengatakan sering Bak
(5)
Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Mulut dan tenggorok : fungsi mengunyah/menelan baik,
kebersihan mulut baik.
Abdomen : bising usus (+)/normal, distensi (-), nyeri tekan
(-), hati/limfa tak teraba.
BAB : 1 x /
hari, padat/semi padat, volume biasa.
Diet : B 2100
kalori
(6)
Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Kemampuabn pergerakan sendi : normal/bebas.
Ekstremitas normal terpasang infus PZ pada lengan kiri
Tulang belakang :tak ada kelainan. Nyeri luka insisi abses
pada pipih kiri, drainase luka insisi abses pus (+)
Kulit : warna kulit
pigmentasi normal, akral hangat, turgor baik.
(7)
Sistem Endokrin
Terapi hormon : regulasi
insulin maintenance 12-12-12 SC
Riwayat pertumbuhan/perkembangan fisik tak ada kelainan.
4.
Aspek Psikologis
Aspek Sosial/Interaksi
Dukuingan keluarga
: baik
Dukungan kelompok/teman/masyarakat : baik
Reaksi saat interaksi : cukup kooperatif
Aspek Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan : Tuhan.
Sumber kekuatan saat sakit : Tuhan
Ritual agama yang berarti saat ini : melaksanakan shalat.
Sarana yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang
diharapkan saat ini : melaksanakan
shalat.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama tak
ada,.
Keyakinan/kepercayaan bahwa tuhan akan menolong dalam
menghadapi situasi sakit saat ini : ya.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan : ya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit adalah suatu
cobaan/peringatan dari Yang Maha Kuasa. Klien sering bertanya tentang keadaan
penyakitnya.
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Laboratoriun : tanggal 11 Nopember 2012
Hb 14,4 g/dl Leukosit :
23,5 x 10 9/L
Trombosit 280 x 109/L PCV : 0,42
Glukosa darah acak : 62,5 mg/dl SGOT
: 61 U/L
BUN 38 mg/dl Kreatinin serum
2,91 mg/dl
Elektrolit : K :
3,30 meq/L N : 117 meq/L
Hasil pemeriksaan
Laboratoriun : tanggal 13 Nopember 2012
Cholesterol 147 mg/dl Triglserisda 156 mg/dl
HDL Chol.
25 mg/dl LDL Chol. 91 mg/dl
Hb A1 C 9,7 %
Hasil pemeriksaan
Laboratoriun : tanggal 14 Nopember 2012
LED : 32 mm/j Sakar darah puasa 79,4
mg/dl
Kreatin serum 1,57
mg/dl BUN 18 mg/dl
Bil. Total 0,87 mg/dl Bil. Terikat 0,18 mg/dl SGOT 50 U/I
Prot. Total 6,0 G/dl Albumin 2,7 G/dl Glob. 3,3 G/dl
Asam urat 5,9 mg/dl
Hasil pemeriksaan
Laboratoriun : tanggal 15 Nopember 2012
Kalium 3,9 meq/dl Natrium 134 meq./dl Clorida 102 meq/dl
Urine profile :tanggal 15 Nopember 2002 ---- CHEM.
ANALYSIS
S G 1.010 Ph 6, 5
Leu. neg. Nit.
neg.
Pro 25 nmg/dl (+) Glu normal Ket. Neg. UBG
normal
Bil. Neg Ery 10/ u L
Warna kuning muda Kejernihan : jernih.
6.
TERAPI :
-
Infus
PZ pada tangan kiri - Diet B 2100 kalori
-
Regulasi
insulin maintenance -
Cefriakson 3 x 1 g
-
ASA 1 x 1 - ISDN 3 x 1
-
Metronidazol 3 x 1 g
ANALISA DATA
NO
|
DATA
penunjang
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
|
S :
Px mengatakan rasa nyeri luka abses pada pipih kiri.
O : Luka insisi abses pada pipih
kiri, drainase pus (+), tanda vital : Suhu : 37,60C, Nadi:
80 X/ menit.Tekanan darah 110/ 70 mmHg.RR : 18 x/ menit
Terapi: inj. Cefriakson 3x1 gr, Diet B
2100 kalori, Metronida-zol 3x1 gr, Lab. Leukosit 23,5 x 109/L
|
Iskemik jaringan
|
Rasa nyaman (nyeri)
|
|
S :
Px mengatakan rasa nyeri luka abses pada pipih kiri.
O :
Luka insisi abses pada pipih kiri, drainase pus (+), tanda vital :
Suhu : 37,60C, Nadi: 80 X/ menit.Tekanan darah 110/ 70 mmHg.RR :
18 x/ menit
Terapi: inj. Cefriakson 3x1 gr, Diet B
2100 kalori, Metronidazol 3 x 1 gr, Lab. Leukosit 23,5 x 109/L
|
Luka insisi abses pada pipih kiri
|
Integritas jaringan
|
|
S : Px sering bertanya-tanya
tentang keadaan penyakitnya
O :
Px nampak gelisah
|
Kurangnmya
pengetahuan tentang penyakitnya
|
Cemas
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas jaringan
berhubungan dengan adanya luka insisi abses pada pipih kiri.
2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri )
berhubungan dengan iskemik jaringan.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakitnya
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal
: 19 Nopember 2012
Diagnosa
Keperawatan : Gangguan
integritas jaringan berhubungan dengan adanya luka insisi abses pada pipih
kiri.
Tujuan :
Tercapainya proses penyembuhan luka.
Kriteria hasil : 1.Berkurangnya oedema sekitar luka.
2. pus
dan jaringan berkurang
3.
Adanya jaringan granulasi.
4. Bau
busuk luka berkurang.
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
1.
Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
2.
Rawat luka dengan baik dan benar
: membersihkan luka secara abseptik menggunakan larutan yang tidak
iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan
yang mati.
3.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus
pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.
|
Pengkajian yang tepat terhadap luka
dan proses penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.
Merawat luka dengan teknik aseptik,
dapat menjaga kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak
jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat
menghambat proses granulasi.
Insulin
akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui
jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar
gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.
|
Diagnosa
Keperawatan : Gangguan rasa
nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang
Kriteria hasil : 1.Penderita secara
verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .
2. Penderita dapat melakukan metode
atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri .
3. Pergerakan penderita bertambah
luas.
4. Tidak ada keringat dingin, tanda
vital dalam batas normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 – 80 x /menit, T
: 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ).
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
1.
Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
2.
Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
3.
Ciptakan lingkungan yang tenang.
4.
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
5.
Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
6.
Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.
7.
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
|
Untuk mengetahui berapa berat nyeri
yang dialami pasien.
Pemahaman pasien tentang penyebab
nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien
untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.
Rangasangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa nyeri.
Teknik distraksi dan relaksasi
dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.
Posisi yang nyaman akan membantu
memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.
Massage dapat meningkatkan
vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC sebagai desinfektan yang
dapat memberikan rasa nyaman.
Obat –obat analgesik dapat membantu
mengurangi nyeri pasien
|
Diagnosa
Keperawatan : Cemas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang
Kriteria hasil : 1. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.
2. Emosi stabil.,
pasien tenang.
3. Istirahat cukup.
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
1. Kaji tingkat kecemasan yang dialami
oleh pasien.
2. Beri kesempatan pada pasien untuk
mengungkapkan rasa cemasnya.
3. Gunakan komunikasi terapeutik.
4. Beri informasi yang akurat tentang
proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan
keperawatan.
5. Berikan keyakinan pada pasien bahwa
perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan
pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.
6. Berikan kesempatan pada keluarga
untuk mendampingi pasien secara
bergantian.
7.Ciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman.
|
Untuk menentukan tingkat kecemasan
yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat
dan tepat.
Dapat meringankan beban pikiran
pasien.
Agar terbina rasa saling percaya
antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.
Informasi yang akurat tentang
penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat
mengurangi beban pikiran pasien.
Sikap positif dari
timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.
Pasien akan merasa lebih tenang
bila ada anggota keluarga yang menunggu.
Lingkungan yang tenang dan nyaman
dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien.
|
tindakan keperawatan
TANGGAL
|
JAM
|
TINDAKAN
KEPERAWATAN
|
19-11-2012
Dx.Kep. No.1,2
|
14.10
14.15
14.30
14.45
15.30
16.00
17.00
18.30
19.30
|
Observasi keadaan umum penderita
Kaji luas dan keadaan luka serta proses
penyembuhan.
Melakukan Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian insulin, pemeriksaan kultur
pus, pemberian analgesik, pemeriksaan gula darah, pemberian anti biotik.
Mengkaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami
pasien.
Menjelaskan pada
pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
Menciptakan lingkungan yang tenang dengan batasi jumlah
pengunjung.
Mengukur tanda vital : S, N, T, RR
Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada pasien.
Mengatur posisi senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
|
20-11-2012
Dx. Kep No.1, 3
|
07.00
07.30
07.45
08.30
08.45
09.00
09.20
09.40
10.30
11.00
11.30
12.00
13.30
|
Memantau keadaan umum penderita
Mengikuti timbang terima dengan perawat dinas malam.
Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.
Merawat luka pasien dengan tehnik aseptik
Memberikkan injeksi cefriakson 1 g
Memantau tetesan infus PZ
Mengobservasi tanda vital : S, N,
T, RR
Memberi kesempatan pada pasien
untuk mengungkapkan rasa cemasnya.
Menggunakan komunikasi terapeutik
setiap melakukan tindakan.
Memberikan keyakinan pada pasien
bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan
pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.
Observasi tanda vital
: S, N, T, RR
Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi
pasien secara bergantian.
Menciptakan
lingkungan yang tenang dan nyaman.
|
EVALUASI
Tanggal
& No.
|
DIAGNOSA
|
EVALUASI
|
21 Nopember 2012
1
|
Dx. Kep. No. 1
|
S : Px mengatakan rasa nyeri agak
berkurang dengan keluarnya cairan dari luka insisi
O : Terpasang verban pada luka insisi, luka insisi nampak kering pada pipih kiri, pus keluar lancar
bercampur darah. Tanda vital : S : 37,4 0 C, tensi : 130/70 mmHg,
N : 88 x/mnt RR 18 x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian.
P:Rencana tindakan dilanjut -kan.
|
21 Nopember 20022012
2
|
Dx. Kep. No. 2
|
S : Px mengatakan rasa nyeri agak
berkurang dengan keluarnya cairan dari luka insisi
O : Px dapat melakukan BAK sendiri
dikamar mandi, penampilan nampak tenang dan kooperatif terhadap tindakan
keperawatan. Tanda vital : S : 37,4 0 C, tensi : 130/70 mmHg, N :
88 x/mnt RR 18 x/mnt.
A :Masalah teratasi sebagian
P :Rencana tindakan dilanjutkan
sesuai rencana.
|
21 Nopember 2012
3
|
Dx. Kep. No. 3
|
S : Px mengatakan dapat menerima
keadaanya dan semua dipasrahkan pada Yang Maha Kuasa atas kesembuhan penyakit
yang diderita.
O:Penampilan pasien nampak tenang.
Tanda vital : S : 37,4 0 C, tensi : 130/70 mmHg, N : 88 x/mnt RR
18 x/mnt.
A :
Masalah teratasi
P:Rencana
tindakan dihentikan.
|
thanks sangat membantu.. .
BalasHapusTrimaksih ats kunjungannya......
BalasHapus