WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Kamis, 19 Desember 2013

ASKEB UK 12 - 13 MINGGU DENGAN ABORTUS INCOMPLETUS

 
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny’’R’’GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan Abortus Incompletus
Di Ruang VK Bersalin RS NU TUBAN


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. Lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu dihitung dari pertama haid yang terakhir anak baru mungkin hidup di dunia luar jika beratnya mencapai 1000 gr atau umur kehamilan 28 minggu.
Abortus dapat dibagi menjadi abortus spontan (terjadi dengan sendiri) yang merupakan + 20 % dari kasus abortus dan abortus provokatus (disengaja) kejadian ini 80 % dari semua abortus.
Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi, juga karena sebagian abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan media tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat. Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15%.
Salah satu abortus spontan adalah abortus incompletus dimana sebagian kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian (biasanya jaringan plasenta masih tertinggal di dalam. Gejala klinis yang mungkin terjadi yang disebabkan oleh sisa hasil konsepsi dari uterus antara lain perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis. Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat. Terjadi infeksi dengan di tandai suhu tinggi serta dapat terjadi degenerasi ganas (korio karsinoma)
Penangananannya yaitu dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat di pasang infus dan tranfusi darah, untuk memulihkan keadaan umum. Dan untuk pengobatannya di berikan Uterotonika serta Antibiotika untuk menghindari infeksi.


1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban.
1.2.2        Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif dan data obyektif pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
2. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah kebidanan pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 -  13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
3. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tindakan segera atau kolaborasi pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
6.  Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara efisien dan aman pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 -  13  minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan. pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban

1.3  Ruang Lingkup
Ruanglingkup Asuhan Kebidanan ini saya batasi pada Asuhan Kebidanan pada Ny’’R’’ GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban.
1.4  Metode Penulisan
Metode penulisan ini menggunakan metode studi dengan pendekatan proses kebidanan yang memberikan Asuhan Kebidanan pada pasien secara langsung untuk memberi gambaran secara nyata atau langsung mengenai proses Asuhan Kebidanan.
1.4.1        Data Primer
a.       Observasi
Yaitu megadakan pengamatan langsung kepada pasien untuk memperoleh data yang benar dan obyektif.
b.      Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab kepada keluarga untuk mendapatan data subyektif – menggali  / mengatahui keluhan pasien / respon pasien.
c.       Pemeriksaan Fisik
Yaitu melakukan pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi.
1.4.2        Data Sekunder
a.       Studi pustakaan dan praktek lapangan
Yaitu menarik informasi melalui beberapa sumber yang berasal dari interatur yang menjadikan landasan teoritis dan memberikan asuhan kebidanan.
b.      Pemeriksaan penunjang
Yaitu pemeriksaan untuk melengkapi data primer yang meliputi laboratorium dan USG.
1.5  Pelaksanaan Praktek
Asuhan kebidanan ini dilakukan di Ruang VK Bersalin RS Nahdlatul Ulama Tuban tanggal 18-26 Februari 2011.

1.6  Sistematika Penulisan
BAB I       :  Berisi pendahuluan yang terdiri dari I dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan praktek, dan sistematika penulisan.
BAB II      :  Landasan teori yang berisi dari konsep dasar abortus, konsep dasar abortus incompletus, konsep dasar menurut Helen Varney.
BAB III    :  Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, interprestasi data, identifikasi diagnosa dan masalah potensial, kebutuhan segera, intervensi atau perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB IV    :  Kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA     


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1  Konsep Dasar Abortus
2.1.1        Definisi
Ø  Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus (berat fetus antara 40 – 1000 gr) atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu (Eastman, Synopsis Kebidanan jilid 1)
Ø  Abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau umur hamil kurang dari 28 minggu.
(Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SP 06).
Ø  Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu yaitu fetus belum viable by law (Jeffcoat, Synopsis kebidanan jilid 1).
Ø  Abortus adalah berat janin kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable) berat janin di bawah 1000 gr. Tua kehamilan di bawah 28 minggu (Sarwono, YBP 2006).

2.1.2        Etiologi
Keguguran tak lengkap (abortus incompletus) di tandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga sisanya memberikan gejala klinis.
ÿ Gejala klinis yang mungkin terjadi
-          Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis.
-          Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat.
-          Terjadi infeksi dengan di tandai suhu tinggi
-          Dapat terjadi degenerasi ganas (korio karsinoma)
ÿ Pada pemeriksa di jumpai gambaran :
-          Kanalis servikalis terbuka
-          Dapat di raba jaringan dalam rahim atau kenalis servikalis.
-          Kanalis servikalis tertutup dan perdarahan bertambah terus.
-          Dengan pemeriksanaan sonde perdarahan bertambah,
ÿ Penanganan keguguran tak lengkap (Inkompletus)
a.       Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat di pasang infus dan tranfusi darah, untuk memulihkan keadaan umum.
b.      Pengobatan
-          Berikan Uterotonika.
-          Antibiotika untuk menghindari infeksi.

2.1.3        Patogenesis
Pada permulaan terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Kmeudian sebagian atau seluruhnya hasil konsepsi terlepas karena dianggap benda asing maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya pada kehamilan 8 – 14 minggu sebagian dan konsepsi akan tertinggal di dalam.

2.1.4        Klasifikasi
A.    Berdasarkan kejadiannya dibagi menadi 2 yaitu :
1.      Keguguran spontan
Terjadinya tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri.
2.      Keguguran buatan
Sengaja dilakukan sehingga kehamilan dapat diakhiri.
Upaya menghilangkan hasil konsepsi dapat dilakukan berdasarkan :
Ø  Abortus Provokatus Artificial / Abortus Terapeaticus
Ialah menghilangkan kehamilan atas indikasi iba, untuk dapat menyelamatkan jiwanya.
Indikasi medis tersebut antara lain :
-          Penyakit jantung, ginjal atau hati yang berat
-          Gangguan jiwa ibu
-          Dijumpai kelainan bawaan berat dengan pemeriksaan ultrasonografi
Ø  Abortus Provokatus Kriminalis
Ialah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis dan ilegal. Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek sosial, antara lain :
-          Menginginkan jenis kelamin tertentu 
-          Tidak ingin punya anak
-          Jarak kehamilan terlalu pendek
-          Belum siap untuk hamil
-          Kehamilan yang tidak diinginkan
B.     Berdasarkan pelaksanaanya
Berdasarkan pelaku pengguguran kandungan, dapat dibagi atau dikelompokkan yaitu :
1.      Keguguran buatan terapeutik
Dilakukan secara medis secara legeartis berdasar indikasi medis
2.      keguguran buatan ilegal
Dilakukan tanpa dasar hukum atau melawan hukum.
C.     Berdasarkan gambaran klinisnya, dibagi menjadi :
1.      Abortus completus (keguguran lengkap)
Seluruh buah kehamilan lahir secara lengkap
2.      Abortus imminens
Abortus yang mengancam dan masih ada harapan untuk mempertahankannya.
3.      Abortus habitualis
Abortus yang terjadi berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut.
4.      Abortus infeksia
Abortus yang disertai dengan infeksi sebagian besar dalam bentuk tidak lengkap

5.      Abortus incipiens (keguguran mengancam)
Pada pemeriksaan dalam terdapat pembukaan mulut rahim, kehamilan masih dapat diselamatkan dengan pengobatan dan tirah baring (sitirahat di tempat tidur).
6.   Abortus  Incompletus
Sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian (Jaringan Plasenta) masih tertinggal didalam rahim. Gejala-gejala terpenting antara lain setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, perdarahan berlangsung terus.

2.1.5    Penyulit Keguguran
Keguguran mempunyai penyulit sebagai berikut :
1.      Perdarahan
-          Dapat terjadi sedikit dalam waktu panjang.
-          Dapat terjadi mendadak banyak, sehingga menimbulkan syok.
2.      Infeksi
-          Pada penanganan yang tidak legeortis.
-          Keguguran tak lengkap.
3.      Degenerasi Ganas
-          Keguguran dapat menjadi khorio karsinoma sekitar 15 % sampai   20 %.
-          Gejala khorio karsinoma adalah terdapat perdarahan berlangsung lama, terjadi pembesaran/perlunakan rahim (Trias Acosia Sison), terdapat mestastase ke vagina atau lainnya.
4.      Penyulit saat melakukan kuretage
Dapat terjadi perforasi dengan gejala :
-          Kuret terasa tembus
-          Penderitaan kesakitan
-          Penderitaan syok
-          Dapat terjadi perdarahan dalam perut dan infeksi dalam abdomen.

2.1.6 Dasar diagnosis keguguran
Keguguran atau abortus yang dibahas adalah yang terjadi spontan dan bukan keguguran buatan. Dugaan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut :
-          Terdapat keterlambatan datang bulan
-          Terjadi pendarahan
-          Disertai rasa sakit
-          Dapat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi
-          Pemeriksaan hasil test hamil dapat masih positif atau negatif
Hasil pemeriksaan fisik terhadap penderita bervariasi
1.      Pemeriksaan fisik bervariasi tergantung jumlah peedarahan
2.      Pemeriksaan fundus uteri
-          Tinggi dan besarnya tetap dan sesuai dengan umur kehamilan
-          Tinggi dan besarnya sudah mengecil
-          Fundus uteri tidak teraba di atas simfisis
3.      Pemeriksaan dalam
-          Serviks uteri masih tertutup
-          Serviks sudah terbuka dan dapat teraba ,kehiban dan hasil konsepsi dalam kavum uteri atau pada kanalis servikalis.
-          Besarnya rahim (uterus) telah mengecil
-          Konsistensinya lunak


2.2  Konsep Dasar Abortus Incompletus
2.2.1 Definisi Abortus  Incompletus
Sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan tapi sebagian (Jaringan Plasenta) masih tertinggal didalam rahim.
v   Gejala-Gejala Terpenting
§ Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, perdarahan berlangsung terus.
§ Sering serviks tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap corpus allieneum, maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi. Tetapi kalau kebidanan ini dibiarkan lama, serviks akan menutup kembali.
v   Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan sehingga ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara digital, cunam ovum atau dilakukan curetage.
Setelah itu evaluasi perdarahan :
§ Bila perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mg per-oral.
§ Bila perdarahan tetap berlangsung, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D dan K (pilihan tegantung dari usia gestasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagian-bagian Janin.
§ Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika profilaksis (ampicilin 500 gr oral atau doksisiklin 100 mg).
§ Bila terjadi infeksi, beri ampicilin 1 gr dan metronidazol 500 mg setiap 8 jam.
v   Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi di bawah 16 minggu segera lakukan evakuasi & AVM.
v   Bila pasien tampak anemik, berikan sulfus ferasus 600 mg per hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau tranfusi darah (anemia berat).


2.2.2    Gambaran Klinis Abortus dan Abortus Incompletus(......)

2.3  Konsep Dasar asuhan Kebidanan Menurut Hellan Varney
2.1.1        Pengkajian
A.    Data Subyektif
1.      Identitas / Biodata
Nama pasien          :  Untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lain.
Umur pasien          :  Untuk menentukan prognosa termasuk resiko tinggi/tidak.
Bangsa / suku        :  Untuk mengadakan statistik kelahiran
Pendidikan            :  Untuk menentukan model komunikasi yang igunakan agar motivasi yang diberikan efektif sesuai tingkat pendidikan.
Agama                   :  Berhubungan dengan religius dan kepercayaan.
Pekerjaan               :  Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonomi.
Alamat                  :  Untuk menentukan keadaan sosial budaya sekitar tempat tinggalnya.
2.      Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang dirasakan klien kandungan dan untuk menegakkan diagnosa.
3.      Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui bagaimana foal kandungan dan menentukan apakah ada kelainan atau tidak.
4.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu berisi suami keberapa, umur kehamilan, jenis persalinan, penolong, penyulit berat badan dan panjang badan bayi, jenis kelamin, hidup/mati, meneteki.
5.      Riwayat penyakit, klien dan keluarga
Untuk mengetahui apakah klien dan keluarganya mempunyai penyakit yang mempengaruhi kondisi kehamilannya.
6.      Pada kehidupan sehari-hari
Untuk mengetahui kebiasaan ibu sehari-hari mengenai nutrisi, eliminasi, istirahat/tidur, aktivitas, personal hygine, dan perilaku kesehatan.
7.      Data Psikososial
Untuk mengetahui beaimana respon ibu terhadap kelahiran bayinya.

B.     Data Obyektif
Data ini diamil dari hasil pemeiksaan fisik beserta pemeriksaan diagnostik dan pendukung lainnya.
Data Obyektif meliputi :
1.      Pemeriksaan Umum
-          Keadaan umum        :  meliputi keadaan dari klien apakah baik, lemah.
-          Kesadaran                :  meliputi kesadaran kesehatan menyeluruh
-          Composmentis         :  Acuh pada keadaan sekitar
-          Delirum                    :  Memberontak
-          Saminolen                :  Mengantuk terus
-          Semi koma               :  Tidak merasakan rangsangan
-          Koma                       :  Tidak sadar
-          Tekanan darah          :  normalnya 120/80 mmHg
-          Nadi                         :  Teratur/tidak, normalnya 60-100 kali/mnt
-          Suhu                         :  normalnya 36,50C – 37,50C
-          Lila                           :  normalnya 23,5 cm
2.      Inspeksi
Rambut                          :  Bersih/tidak, apakah ada ketombe, rontok/tidak.
Muka                              :  Apakah skleranya ikterus/tidak, apakah conjungtiva anemis/tidak.
Leher                              :  Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugulary.
Payudara                        :  Apakah bentuk simetris/tidak, ada/tidak hiperpigmentasi areola, puting susu menonjol, keluaran.
Abdomen                       :  apakah pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, strie dan linea ada/tidak luka bekas sc ada/tidak.
Vulva                             :  Keadaan perineum, apakah ada varices, tanda cadwik, flour albus, keluaran pervaginam.
Anus                               :  Apakah anusnya bersih/tidak, ada hemoroid/tidak.
Ekstremitas                    :  Apakah varices atau odema.

3.      Palpalasi
TFU                                :  Untuk mengetahui umur kehamilan dan perkiraan berat badan janin.
Leopold I                       :  Untuk menentukan TFU, usia kehamilan dan bagian apa yang ada pada fundus.
Leopold II                      :  Untuk menentukan letak janin dalam rahim, letak punggung janin dan bagian-bagian terkecil janin.
Leopold III                    :  Untuk menentukan apa yang ada di bagian bawah (letak terendah janin).
Leopold IV                    :  Menentukan bagian terendah janin sudah masup PAP/belum.
4.      Auskultasi
Mendengarkan DJJ berapa kali frekuensinya, bunyinya jantung janin normalnya 80 – 120 x/menit.
5.      Perkusi
Refleksi petella kanan/kiri, bila (-) kemungkinan adanya Refleksi urat saraf karena kekurangan vitamin hipovitaminosis B1.
2.1.2        Interprestasi Data / Diagnosa
Diagnosa ditegakkan dan data hasil pengkajian, diagnosa harus memenuhi standart diagnosa masalah.
2.1.3        Diagnosa dan Masalah Potensial
Mengindentifikasi masalah/diaognosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dari diagnosa yang sudah diidentifikasi langkah ini dibutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.1.4        Kebutuhan segera
Mengindentifikasi kebutuhan segera oleh bidan/dokter untuk konsultasi/ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
2.1.5        Intervensi/Rencana Asuhan.
Untuk merencanakan rencana asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh dengan efisien dan aman sesuai perencanaan.
2.1.6        Evaluasi
Tindakan pengukuran antara keberhasilan dalam melaksanakan tindakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasila tindakan yang dilakukan sesuai kriteria yang diterapkan.
                        S          : data yang diambil dari pasien secara langsung
                         O         : data obyektif yang diperoleh dari pemeriksaan sesuai dengan data yang diperoleh
                         A         : assessment (diagnosa) diambil dari data yang diperoleh
                         P         : planning  (rencana kegiatan)


BAB 3
TINJAUAN KASUS

I.             PENGKAJIAN
Anamnesa tanggal 19-02-2011  Jam : 06.30  Oleh : Riea Endarma
A.    Data Subyektif
1.      Identitas Klien









2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini adalah hamil ke-4, usia kehamilan 3 bulan, mulai tadi tanggal 18 Februari 2011 jam 13.00 keluar perdarahan banyak bergumpal-gumpal dan perut terasa mules-mules.
3.      Riwayat Menstruasi





4.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
Suami ke-
UK
Jns Pers
Penol
Penyul
BB/PB
Jns. Kel
Hidup/
mati
Meneteki
KB
1.
2.
3.
4.
I


9 bln
9 bln
2bln
HamiL
Spt B
Spt B
Abortus
ini
Bidan
Bidan
-
-
-
-
3000/47
3200/47
-
-
H, 15 th
H, 7 th
-
2th
2th
pil
suntik
-

5.      Riwayat Kehamilan ini/ANC/TT
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke-empat dengan usia kehamilan 12 – 13 minggu, pada kehamilan ini ibu belum merasakan gerakan janin dan sudah memeriksakan kehamilannya di bidan 2x, mendapat TT 1x, pada Trimester I ini ibu merasakan mual-mual.
Kriteria
Trimester I
Trimester II
Trimester III
Keluhan
Ibu mengatakan sering mual-mual
-
-
HE
Makan-makanan dengan menu seimbang dan makan dengan porsi sedikit tapi sering, serta istirahat cukup
-
-
Terapi
Vitamin B6
Etabion 1 x 1 malam
TT 1x
-
-

6.      Riwayat Kesehatan
·      Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit seperti hipertensi, jantung, asma,DM, hepatitis maupun penyakit menular.
·      Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan : tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit seperti hipertensi, jantung, asma,DM, hepatitis maupun penyakit menular.
·           Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan : tidak pernah merokok, minum-minuman keras, tidak pernah minum jamu-jamuan.



7.        Riwayat psikologis
Ibu mengatakan bahwa diri dan keluarga sangat mengharapkan keadaan kehamilannya akan baik-baik saja dan berharap dapat lahir normal.

8.        Pola kehidupan sehari-hari
No
Pola Kehidupan Sehari-hari
Sebelum Hamil
Selama Hamil
1
Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x / hari dengan porsi cukup dengan menu nasi, tahu, tempe, daging, telur, sayur,  minum air putih secukupnya setiap hari 6-7 gelas.
Ibu mengatakan makan 3x / hari dengan porsi sedikit-sedikit dengan menu nasi, tahu, tempe, daging, telur, sayur, saat hamil lebih suka makan buah.
2
Pola Eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan  konsistensi lembek warna kuning, BAK lancer warna urine jernih.
Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan  konsistensi lembek warna kuning, BAK sering.
3
Pola Aktifitas
Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri.
Ibu mengatakan selama hamil ini malas melakukan kegiatan.
4
Pola Istirahat / Tidur
Ibu istirahat ± 7-8 jam perhari dan tidur siang ± 2 jam  .
Ibu istirahat ± 7-8 jam dari jam dan istirahat siang ± 1-2 jam
5
Pola Seksual
Ibu mengatakan hubungan seksual ± 2-3

x seminggu
Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan

seksual pada usia kandungan 2 bulan.
6
Pola Personal Hygiene
Ibu mandi 2x sehari dan selalu ganti baju dan celana dalam setiap hari waktu mandi.
Ibu mengatakan mandi 2x / hari dan selalu ganti baju.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum     :  Baik
Kesadaran             :  Composmentis
K/U                       :  Cukup
TB/BB                   :  155/60
Tensi/Nadi/Suhu   :  120/80 mm Hg / 84 x/mnt / 36,5°C

2.      Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran Panggul luar :
·        Distansia Spinarum         : tidak dikaji
·        Distansia Cristarum         : tidak dikaji
·        Bodeloque                       : tidak dikaji
·        Ukuran ling.pangul luar   : tidak dikaji

3.      Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
-          Rambut     :  Rambut bersih, hitam, tidak rontok
-          Muka         :
o   Cloasma gravidarum   : Tidak ada
o   Conjungtiva                :  Merah muda
o   Sclera                          : Putih
-          Leher
o   Pembesaran :  Tidak ada pembesaran vena jugulary, kelenjar tiroid, kelenjar limfe
o   Struma          : Tidak ada
-          Dada                  :
-          Payudara
            Bentuk         : Simetris
Areola          : Hiperpigmentasi Areola
Putting susu    :        Menonjol, kebersihannya cukup bersih
Keluaran       : Colustrum - / -

-          Perut
o   Strie              : Lividae
o   Linea            : Nigra
o   Pembesaran : tidak teraba
-          Vulva
o   Warna           : Merah Kehitaman
o   Luka parut    : Tidak ada
o   Keluaran       : Darah bergumpal
o   Varices         :  Tidak ada
o   Odema         : Tidak ada
-          Anus
o   Hemoroid     :  Tidak ada
-     Ektremitas atas / bawah
o   Varices         : Tidak ada
o   Odema         : Tidak ada
b.      Palpasi
TFU              : 3 jari diatas sympisis
Leopold I     : -
Leopold II    : -
Leopold III  : -
Leopold IV  : -
c.       Auskultasi
DJJ               : -

d.      Perkusi
Refleks patella   : + / +

4.      Pemeriksaan penunjang
Hasil foto USG oleh dr. SpOG → Abortus Incompletus
Darah                      : hb :      -    gr %
Urine :                    Albumin :
                                Reduksi :
5.      Pemeriksaan Khusus
Vagina Toucher
VT
Hasil Pemeriksaan
Ø
Eff
Ketuban
Presentasi
Denominator
Hodge
1 cm
25 %
-
-
-
-

II.          INTERPRESTASI DATA / DIAGNOSA

Diagnosa      :  GIV P20012 UK 12 - 13 minggu dengan abortus incompletus
DS                : Ibu mengatakan ini adalah hamil ke-4, usia kehamilan 3 bulan, mulai tadi tanggal 18 Februari 2011 jam 13.00 keluar darah banyak bergumpal-gumpal dan perut terasa mules-mules.
DO            : KU               : baik           
                     TD    : 120 / 80 mmHg         HPHT           : 2011 – 2010
N      : 84 x/mnt                   TFU        : 3 jari di atas sympisis
S       :  36,5 oC                     VT          : - Ø 1 cm
RR    :  20 x/mnt                                    -teraba jaringan sebagian
                                                              -Perdarahan banyak

Kebutuhan :  - Berikan support
-  Lakukan komunikasi terapeutik

III.       DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
v Anemia
v Infeksi post curetage

IV.       KEBUTUHAN SEGERA
-                   Kolaborasi dengan dr  SpOG untuk pemberian terapi
1.      Infus RL 20 tpm
2.      Persiapan Curetage
      3.   Observasi

V.          INTERVENSI / RENCANA ASUHAN
Tanggal : 19-02-2011                                         Jam : 07.00 WIB
Tujuan       : Diharapkan setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 4 jam dan setelah dilakukan tindakan curetage keadaan ibu baik dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria      : - Keadaan ibu baik
- TTV dalam batas normal
- Perdarahan < 300 cc
- Tidak ada tanda 4R (kolor, dolor, rubor, tumor)
No.
Intervensi
Rasional
1.


2.


3.


4.





5.
Lakukan komunikasi terapeutik dengan ibu dan keluarga

Jelaskan hasil pemeriksaan


Informed Concent


Berikan HE tentang :
ü  Nutrisi


ü  Personal Hygiene
ü  Istirahat
Kolaborasi dengan dr. SpOG
-    Untuk mempermudahkan dalam pemberian terapi dan menjalin hubungan baik
-    Agar ibu mengetahui tentang status kesehatannya dan janinnya
-    Persetujuan dari pihak keluarga untuk suatu tindakan

Mengurangi resiko reflek menyumbat dari bahan makanan yang diserap.
Untuk kebersihan diri ibu
Untuk kecukupan istirahat
Untuk pemberian terapi

VI.       IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal/ Jam
                        Implementasi
TTD
19 Februari 2011
Jam : 09.00

1.      Menjalin hubungan terapeutik dengan ibu dan keluarga agar lebih kooperatif.
2.      Menjelaskan kepada ibu bahwa janinnya tidak bisa terselamatkan dan harus dilakuan curetage
        Proses pengeluaran janin.
 Perdarahan       banyak
TD:110 / 80 mmHg   HPHT: 2011 – 2011
N: 84 x/mnt                        TFU   : Belum jelas
S:36,6 oC                   VT     : Ø tidak ada
RR:20 x/mnt              teraba jaringan sebagian
3. Menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang tindakan yang akan kita lakukan dan mendapatkan persetujuan dari keluarga pasien.
4. Memberikan HE tentang :
ü  Nutrisi
menyarankan pada klien untuk puasa 4 sampai 6 jam sebelum tindakan kuretage.
ü  Personal Hygiene
menyarankan untuk menjaga kebersihan dan mengganti pembalut sesering mungkin.

ü  Istirahat
Menyarankan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan jangan tidur terlalu malam.
5.    Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian teraphy : tindakan kuretage oleh dr.SpOG


2.1.      EVALUASI
Tanggal :19 Februari 2011                              Jam : 11.00 WIB

S    :  Ibu mengatakan merasa lega setelah di kuretage

O   :  K/U        : baik
TD    :  110/60 mmHG                          
N      :  80 x/mnt
S       :  36,5 oC
RR    :  20 x/mnt
Perdarahan      sedikit
Kontraksi     
                   Telah dilakukan tindakan curetage jam 09.30
                   Hasil Kuretage : - jaringan
                                              - stosel

A   :  P20022 dengan post curetage

P :
v  Observasi 2 jam                                 
- observasi TTV, perdarahan , kontraksi dan keluhan pasien.
v  Berikan HE tentang :
-     Istirahat yang cukup
-     Gizi seimbang
-     Tidak boleh melakukan aktifitas yang berat
         
v Kolaborasi dengan dr.SpOG
               Therapy post curettage :
-      Infuse RL 20 tpm
               Therapy Oral :
-      Meflosin 3 x 500 mg
-      Asam mefenamat 3x1
-      Nonemia 1 x1
               Follow up 1 minggu lagi di poli kandungan

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Abortus incopeletus merupakan abortus dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui canalis servikalis.
            Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara digital, setelah itu evaluasi perdarahan :
Ø  Bila perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg IM atau mesoprostol 400 mg per oral.
Ø  Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa hasil kosepsi dengan AVM atau D dan K(pilihan tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks keberadaan bagian – bagian janin)

4.2 Saran
a)      Bagi Pendidikan
Pendidikan diharapkan lebih banyak memberikan masukan dan lebih memudahkan dalam pelaksanaan praktik lapangan.
b)      Bagi Ruangan
Mahasiswa menharapkan agar petugas ruangan lebih mengarahkan dan membimbing mahasiswa praktik lapangan dalam mengaplikasikan teori dan penyusun asuhan kebidanan.
c)      Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori yang telah didapat serta dapat menyusun asuhan kebidanan secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arief.2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Prawiroharjo, Sarwono.2005. Pelayanan Kesehatan dan Perinatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo,Sarwono.2002. Buku Praktis Pelayanan Kesehatan.
Mochtar,  Rustam, Prof. Dr. MPH .2002 . Synopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar