Ya, dilansir oleh womenshealthmag, menurut penelitian ditemukan fakta unik bahwa bayi yang dikandung pada bulan Mei punya resiko jauh lebih besar untuk lahir prematur. Hasil penelitian ini kemudian dilansir pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Studi tersebut melibatkan sekitar 1,4 juta anak-anak, yang dilahirkan oleh 657.050 ibu. Pada kelahiran tersebut dibandingkan tanggal kehamilan dan hasil kelahirannya. Dan, rata-rata wanita yang hamil di bulan Mei, mencapai trisemester ketiga pada bulan Januari dan Februari, di mana 10% di antara kelahiran tersebut menghasilkan bayi yang prematur.
Temuan ini dihubungkan dengan bulan Januari dan Februari yang merupakan bulan tertinggi atas serangan flu dan peradangan. Dan kedua hal tersebutlah yang memicu kelahiran bayi prematur.
Bayi yang lahir prematur punya resiko ancaman kesehatan yang cukup banyak, terutama pada saluran pernafasan dan pencernaannya. Karena belum terbentuk secara kuat, maka umumnya pernafasan dan pencernaannya seringkali lemah.
Disarankan pula untuk mencegah hal ini, pada bulan-bulan Januari dan Februari agar bumil sangat menjaga kondisi kesehatannya. Mencegah agar dirinya tidak sampai terserang flu dengan cara:
- Membatasi interaksi dengan mereka yang terserang flu
- Mencukupi kebutuhan nutrisi terutama yang membantu menjaga metabolisme tubuh
- Istirahat cukup sehingga tubuh selalu bugar dan tidak mudah terserang virus penyebab flu
- Mencuci tangan dan menjaga kebersihan tubuh agar bakteri atau virus tidak mengganggu
- Selalu mengecek kondisi kehamilan sehingga dokter dapat membantu memberikan tips dan resep guna menjaga dan menguatkan kehamilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar