Makanlah lima kali sehari, slogan
kesehatan yang pernah dilontarkan sekitar tahun 1980-an. Namun pemahaman
yang tepat (dan merugikan) akan manfaat makanan sehari-hari terhadap
kesehatan kita, kini mulai menjadi jelas.
Bidang
studi nutrigenomik mempelajari bagaimana makanan berbeda berdampak pada
genom kita, dan bagaimana interaksi ini dapat memodifikasi biologis
kita, untuk mendukung kesehatan ataupun penyakit.
Kontrol Genetik
Makanan
yang Anda konsumsi berdampak langsung terhadap metabolisme nutrisi yang
diekstraksi dari makanan. Tidak berhati-hati dalam memilih makanan,
dapat menyebabkan menderita seperti obesitas atau diabetes tipe-2.
Nutrisi yang berbeda seperti vitamin, flavonoid, polifenol dan asam
lemak tertentu memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda: mereka dapat
mengubah cara sel-sel Anda bekerja dan aturan mainnya.
Protein
adalah kunci operasional setiap sel. Dalam beberapa tahun terakhir,
para ilmuwan telah menunjukkan bahwa generasi protein tidak hanya diatur
oleh gen, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Namun ia juga diatur
oleh modifikasi molekul DNA, dan protein tersebut terikat padanya.
Modifikasi ini dapat menghidupkan dan mematikan mesin dari ekspresi gen.
Bidang studi ini mempelajari fenomena tersebut dan dinamakan
epigenetik.
Penemuan tersebut telah
menyebabkan timbulnya pemahaman bahwa banyak kanker dan gangguan
lainnya, disebabkan oleh kesalahan dalam proses ini. Dalam konteks ini,
para ilmuwan telah memelajarinya. Oleh karena itu, regulasi ekspresi gen
(yaitu generasi protein) tapi tidak urutan dan mutasi potensi mereka
(mutasi pada gen dapat menyebabkan kerusakan protein dan berpotensi
menyebabkan penyakit seperti kanker). Ini berarti bahwa gangguan
epigenetik terkait, berpotensi luar-dalam dan dapat dicegah.
Kemajuan
ilmiah telah membantu dalam memahami bagaimana genom (kode genetik) dan
epigenome (lampiran kode) yang diperintahkan. Sehingga memungkinkan
untuk mengukur dan memahami bagaimana lingkungan kita dapat memengaruhi
fungsi organ tubuh pada tingkat DNA. Nutrigenomik bisa menjanjikan
manfaat pada masyarakat, baik dalam hal medis namun juga tingkat
ekonomis.
Nutrisi Penting
Vitamin
B9 (juga disebut folat), terkandung di dalam bayam, lentil atau
asparagus, merupakan nutrisi penting bagi wanita selama masa prakonsepsi
dan kehamilan. Membantu mencegah kelainan bawaan, terutama malformasi
sistem saraf bayi di awal kehamilan. Tetapi cara vitamin B9 bekerja
untuk mencegah hal ini tidak diketahui sampai saat ini.
Pada
tikus, vitamin B9 diperlukan untuk perubahan epigenetik penting untuk
menjaga sel terus berlangsung. Jadi, jika asupan ibu hamil terlalu
rendah vitamin B9, embrio mungkin akan terpengaruh. Anehnya, hal itu
juga telah ditunjukkan oleh sebuah makalah baru-baru ini, yang
diterbitkan Nature Communications, bahwa tidak hanya telur yang berisiko
selama masa prakonsepsi, tetapi juga sel-sel sperma. Ini berarti para
ayah masa depan juga harus meningkatkan asupan mereka dengan vitamin B9.
Biasanya,
diharapkan banyak gen yang terlibat ketika vitamin diambil. Tapi
ternyata, gen yang dipengaruhi oleh asupan vitamin B9 selalu sama, yaitu
sekitar 300 dari total 30.000 gen. Ini memberikan kesempatan untuk
memelajari lebih banyak tentang interaksi tertentu, dengan harapan
meningkatkan metode perawatan.
Nutrigenomik
juga bisa menjelaskan bahwa memiliki asupan yang sehat dapat melindungi
dari penyakit seperti kanker. Telah ditemukan bahwa komponen seperti
sulforaphane, yang ditemukan dalam kubis sayuran seperti brokoli atau
kubis Brussel, secara alami dapat menghambat modifikasi molekul histon,
protein yang mengikat DNA Anda. Hal ini akan mencegah timbulnya gen
kanker spesifik tertentu.
Kita
sekarang memasuki era baru. Mulai mampu memahami dan mengukur bagaimana
lingkungan kita berperan terhadap kesehatan. Alasan yang tepat mengapa
asupan atau kebiasaan sehari-hari kita digolongkan sebagai hal baik atau
buruk bagi kesehatan kita, tidak jelas sejak dulu.
Makanan
yang berbeda memiliki kekuatan untuk mengaktifkan gen yang memengaruhi
kerentanan terhadap penyakit tertentu, sehingga memungkinkan untuk
memberi saran asupan yang sesuai untuk memperlambat perkembangan
penyakit tertentu. Sementara itu, sebagian besar metode lainnya memiliki
keterbatasan dalam mengatasi penyakit seperti kanker setelah mulai
menjalar, nutrigenomik bisa memberikan cara untuk mencegah penyakit ini
berkembang di tempat pertama. (Epochtimes/Ajg/Yant)
Arnaud
Deladeriere penulis artikel ini tidak bekerja untuk, konsultan dari,
memiliki saham atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi yang
mendapat manfaat dari artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi yang
relevan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar