WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Sabtu, 15 Maret 2014

Prediksi Gaya Berjalan


gaya-jalan3
Berjalan di alam bebas yang menyehatkan. (GRAPHIC NETWORK)
Baru-baru ini, channel kesehatan Phoenix.net telah menerbitkan sebuah artikel tentang sikap berjalan yang dapat memprediksi kondisi kesehatan seseorang. Artikel tersebut membeberkan 8 jenis cara berjalan yang berhubungan dengan usia seseorang. Artikel tersebut telah tersebar sangat pesat di website.

Lantas, cara berjalan yang bagaimanakah yang dapat memprediksi kondisi kesehatan seseorang?





1. Kecepatan Berjalan Sangat Lambat – Prediksi: Usia Pendek

Kesimpulan hasil rangkuman dari 9 item studi oleh peneliti dari University of Pittsburgh, AS, menyimpulkan bahwa kecepatan berjalan dapat memprediksi dengan baik usia seseorang, terlebih untuk kelompok manula di atas usia 75 tahun cenderung relatif lebih tepat. Kecepatan berjalan seseorang pada umumnya ialah 0,9 m/detik, jika kurang dari 0,6 m/ detik, kemungkinan oang itu menghadapi kematian akan lebih besar, namun sebaliknya kecepatan berjalan melebihi 1 m/ detik, usia orang tersebut diprediksi akanlebih panjang.

2. Berjalan Tanpa Gerakan Lengan- Prediksi: Punggung Bagian Bawah Bermasalah

Para ahli fisiologi berpendapat, di saat mengayunkan kaki kiri melangkah ke depan, tulang punggung akan berputar ke kanan, seiring dengan itu lengan kanan juga akan tergerak. Jika seseorang berjalan nyaris tanpa gerakan lengan, maka hal itu mengindikasikan terjadi pembatasan dari punggung yang mengakibatkan punggung mudah terluka atau nyeri.

Petunjuk ahli: Memperbaiki gaya berjalan dimulai dari memperbaiki sikap berdiri. Dapat memeriksa sendiri di depan kaca cermin besar di rumah. Orang bercermin di depan kaca, akan membusungkan dada dan menegakkan kepala dengan sendirinya. Kemudian, ketika berjalan perhatikan dengan gaya tetap berdiri seperti ketika bercermin tadi, tidak miring ke kiri-kanan juga tidak condong ke depan.

Gaya berjalan yang benar seharusnya adalah: kedua mata menatap lurus ke depan, kepala agak ditegakkan, leher lurus, membusungkan dada secara alami, pinggang tegak, perut bagian bawah sedikit ditarik ke dalam, pantat sedikit menonjol ke belakang, ketika kaki melangkah, titik berat telapak kaki condong ke internal persendian Metetarsophalangeal (tulang Metatarsus dan tulang jari kaki).

3. Telapak Kaki Menyentuh Tanah Lebih Dahulu dengan Keras – Prediksi: Lumpuh Stroke atau Protrusi IntervertebraDisc

Mantan ketua American Podiatric Association berpendapat, ketika orang sehat melangkahkan kakinya, tumitnya akan menyentuh tanah terlebih dahulu, akan tetapi jika seseorang berjalan dengan telapak kakinya menyentuh tanah dengan keras, kebanyakan dikarenakan kekuatan pengendalian ototnya melemah. Hal ini mengindikasikan kemungkinan mengalami kelumpuhan karena stroke, atau saraf terjepit yang dikarenakan protrusi intervertebral disc, sehingga fungsi otot dan saraf terganggu.

4. Langkah Kaki Kecil – Prediksi: Degenerasi Tulang Tempurung Lutut

Sesaat tumit menyentuh tanah, lutut seharusnya tetap tegak lurus, jika tidak, maka mengindikasikan kemungkinan daya gerak tulang lutut atau elastisitas tulang pantat mengalami keterbatasan, dege-nerasi fungsi seperti ini dapat diatasi de-ngan pengurutan/pemijatan.

5. Kaki Pengkar – Prediksi: Indikasi Terjadi Osteoarthritis  

Ahli bedah plastik berpendapat bahwa bentuk kaki seperti ini pada umumnya dikarenakan menderita osteoarthritis. Sebanyak 85% orang, pasti sedikit banyak akan mengalami penderitaan penyakit tulang tempurung lutut ini, yang pada umumnya adalah akibat tulang aus/ tergerus karena usia lanjut. Jika penyakit tersebut serius, dapat diperbaiki dengan bantuan penyangga.

6. Berbentuk V – Prediksi: Menderita Rheumatoid Arthritis

Akibat mengalami radang persendian, sebanyak 85% penderita dapat mengakibatkan langkah kaki berbentuk V, yang dalam ilmu kedokteran disebut Valgus lutut. Terlihat betis bengkok keluar dan tidak dapat diluruskan, berjalan amat sulit, kedua lutut mendekat, namun kedua langkah kaki mengarah keluar. Sikap berjalan semacam ini lain daripada yang lain, terlihat kikuk.

7. Berjalan Jinjit – Prediksi: Kemungkinan Terdapat Luka pada Otak

Kedua kaki berjalan jinjit berhubungan dengan ketegangan otot, ketika terjadi kerusakan pada tulang punggung atau otak, juga dapat timbul kondisi tersebut. Pada balita yang baru belajar jalan juga sering terlihat kondisi seperti itu, hal itu memang tidak perlu dikhawatirkan, namun jika terus menerus demikian, bawalah ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

8. Berjalan Melompat-lompat –Prediksi: Otot Betis Terlampau Ketat

Gaya jalan tersebut lebih banyak dijumpai pada kaum perempuan, dokter orthopedic (ahli penyakit kaki) beranggapan bahwa hal ini dikarenakan perempuan senantiasa memakai sepatu hak tinggi dalam jangka panjang, sehingga mengakibatkan otot betis terlampau ketat. Oleh karena itu, begitu tumit menyentuh lantai akan dengan cepat mengangkat kakinya. Disarankan untuk mengurangi pemakaian sepatu hak tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar