WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Sabtu, 01 Februari 2014

Empat Bagian Otak

Otak kita mempunyai otak yang relatif cukup besar, memiliki berat sekitar 1.5 kilogram. Otak manusia terdiri dari air 78%, sedikit lemak yaitu 10% dan protein 8%.
Empat bagian otak:

a. Otak Besar (Cerebrum) terdiri atas empat bagian utama yang disebut lobe/lobus. Keempat bagian lobus tersebut adalah lobus
-bagian belakang (lobus occipetal) yang bertanggung jawab pada penglihatan
-bagian depan (lobus frontal) yang punya andil terhadap tindakan yang disengaja seperti memberi penilaian, kreativitas, menyelesaikan masalah, dan merencanakan.
-Lobus parietal, memproses sesuatu yang berhubungan dengan sensori yang lebih tinggi dan fungsi-fungsi bahasa.
-Lobus temporal bertanggung jawab terhadap pendengaran, memori, pemaknaan, dan bahasa, meskipun ada beberapa fungsi yang saling tumpang tindih antara masing-masing lobus ini.

b. Otak Tengah atau Sistem Limbik
Bagian ini adalah bagian yang menyumbang sekitar 20% dari seluruh volume otak yang bertanggung jawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.

c. cerebellum (otak kecil)
Terdapat di di bagian bawah belakang otak tengah. Bertanggung jawab atas bebeapa aspek seperti keseimbangan, postur, gerakan motorik, musik, dan kognisi.

d. Sel-Sel Otak
Kita memiliki dua macam sel otak yaitu sel glial dan neuron. Sel glial dikenal sebagai interneuron, tidak memiliki badan sel, dan sekitar sepuluh kali lebih terpusat dalam otak dibandingkan sel neuron. Peran yang ditugaskan pada sel glial merupakan tugas-tugas multirupa dan meliputi produksi mielin bagi akson, pendukung struktural bagi penghalang darah otak, transportasi nutrien, dan pengaturan sistem imun.

Neuron berfungsi normal secara terus menerus menyalakan, mengintegrasikan, dan mengolah informasi, sepanjang celah mikroskopik yang disebut sinapsis, yang menghubungkan antara satu sel dengan sel lain.

Bagaimana otak belajar?

Mencerna Pembelajaran
Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Ketika otak menerima stimulus dalam bentuk apa pun, proses komunikasi dari sel ke sel diaktifkan. Semakin baru dan menantang stimulinya, akan semakin baik, otak mengaktifasi jalur barunya. Namun jika stimuli itu dipertimbangkan, sebagai sesuatu yang tidak berarti bagi otak, maka informasi tersebut akan mendapatkan prioritas rendah dan hanya akan menyisakan jejak yang lemah. Jika otak merasakan sesuatu yang cukup penting untuk ditempatkan dalam memori jangka panjang, maka potensi memoripun terjadi. Kesepakatan yang ada sampai hari ini adalah bahwa peta kognitif bukan sepenuhnya berasal dari alam, tetapi merupakan pengaruh mutual yang dinamis dari keduanya. Gen tidak membentuk pola pembelajaran, jika seorang anak dilahirkan dengan gen dari seorang yang jenius, tetapi dibesarkan dalam lingkungan yang tidak di perkaya, kesempatan baginya untuk menjadi  jenius menjadi rendah.

Faktor-Faktor Pembelajaran
Peserta didik datang ke sekolah bukan dengan “lembaran kosong”, tetapi dengan bank pengalaman otak yang sangat disesuaikan. Peta kognitif mereka sudah merupakan refleksi sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekedar nilai tes yang mereka terima di kelas sebelumnya. Bahkan sejak usia prasekolah, otak seorang pebelajar sudah terbentuk dengan pengaruh yang sangat banyak termasuk lingkungan rumah, adik kakak, keluarga jauh, teman bermain, gen, trauma,stres, lupa, kekerasan, ritual dan pengharapan budaya, kesempatan-kesempatan pengayaan, penyertaan primer serta gaya hidup. Kesulitan yang berkepanjangan juga merupakan faktor  lainya yang membawa dampak negatif pada fungsi otak. Disisi lain pengalaman menyenangkan menstimulasi pelepasan kimiawi (neurotransmiter) yang dapat mengembangkan pengalaman belajar.

Tahap-Tahap Pembelajaran
1.Tahap Prapemaparan atau persiapan memberikan kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan mempersiapkan otak pebelajar dengan koneksi yang memungkinkan. Tahap ini meliputi sebuah tinjauan terhadap subjek dan sebuah presentasi  visual dari topik terkait.

2.Tahap Akuisisi dapat di capai baik melalui sarana langsung seperti penyediaan lembar informasi atau sarana tidak langsung, seperti menempatkan visual-visual yang terkait.

3.Tahap Elaborasi yaitu mengeksplorasi interkoneksi dari topik-topik tersebut dan mendorong terjadinya pemahaman lebih dalam.

4.Tahap Formasi memori yaitu pembelajaran yang merekatkan supaya apa yang telah dipelajari pada hari Senin masih tetap ada pada hari Selasa.
5.Tahap Integrasi fungsional yaitu mengingatkan kita untuk menggunakan pembelajaran baru tersebut supaya ia semakin di perkuat dan di perluas.

Aktivasi Pembelajaran
Aktivasi pembelajaran adalah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan sacara aktif dan lancar. Pembelajaran dikatakn aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Tapi, itu semua bukanlah hal yang sederhana. Untuk membuat sang pembelajar aktif, guru tak boleh menciptakan sebuah keheningan yang dipaksakan dan jangan terlalu yakin bahwa sebuah lingkungan yang hening dan terkontrol adalah hal yang baik bagi para pembelajar dalam kegiatan pembelajaran. Karena 50% dari mereka membutuhkan mobilitas yang lebih luas ketika sedang belajar. Aksi dan gerakan dapat memainkan peranan penting dalam belajar dan informasi baru. Sehingga seorang guru harus cepat bertindak dan introspeksi ketika pembelajar sekiranya tak punya atensi, energi, dan ketertarikan, kemungkinan karena mereka membutuhkan kesempatan pembelajaran aktif serta stimulasi kinestetik. Jadi, pembelajaran tidak harus selalu serius dan menegangkan. Guru dapat sesekali malakukan refreshing dengan mengajak para pembelajar melakukan gerakan-gerakan sederhana dan menyenangkan sehingga dapat merelaksasikan otot-otot dan saraf-saraf yang tegang atau memberi kesempatan atau jeda waktu untuk makan dan minum kepada para pembelajar. Dengan demikian dalam kelas akan terjadi sirkulasi dan menjaga agar pembelajar yang aktif tetap senang sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung aktif dan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar