WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Kamis, 06 Februari 2014

ETIKA KEPERAWATAN KOMUNITAS


v  Pendahuluan
1.     Etik = Ethics = Ethos = adat, kebiasaan, perilaku, karakter.Adl ilmu yg mempelajari ttg apa yg baik dan buruk scr moral.
2.     Adl ilmu – kesusilaan – sepatutnya mns hidup – dlm masy – bdsr aturan / prinsip – tingkah laku yg benar.
3.     Etika keperawatan : alat utk mengukur perilaku moral dlm kepwt. (berdsr kode etik yg berlaku)

v  Pengertian
1.     Etika adalah pengambilan keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien dan tanggung jawab profesi.
2.     Hak klien atas kesehatan merupakan hak yang bersifat alami dimana tiap masyarakat berhak memperoleh derajat kesehatan yang seoptimal mungkin.

v  Tujuan Etika Profesi Keperawatan
1.     Menciptakan kepercayaan klien pd perawat
2.     Menciptakan kepercayaan pada sesama perawat
3.     Menciptakan kepercayaan masy pd profesi perawat

v  Kode Etik Keperawatan
Kode Etik Keperawatan merupakan bagian dari etika kesh, tlh disusun oleh DPP PPNI melalui Munas PPNI di Jkt pd tgl 29 November 1989. Terdiri dari :
1.     Bab 1 : Tgg jwb perawat thd klien, tdr dr 4 pasal.
2.     Bab 2 : Tgg jwb perawat thd tugas, tdr dr 5 pasal.
3.     Bab 3 : Tgg jwb perawat thd sejawat, tdr dr 2 pasal.
4.     Bab 4 : Tgg jwb perawat thd profesi, trd dr 4 pasal.
5.     Bab 5 : Tgg jwb perawat thd Negara, tdr dr 2 pasal.

v  Prinsip Dasar Kode Etik
1.     Adl menghargai hak dan martabat manusia
2.     Apabila menghadapi situasi yang melibatkan keputusan yang bersifat etis dan moralitas, perawat hendaknya bertanya pada diri sendiri
a.     Bgm pengaruh tindakan saya thd klien ?
b.     Bgm pengaruh tindakan saya thd tim kerja ?
c.     Bgm pengaruh tindakan saya thd diri sendiri ?
d.     Bgm pengaruh tindakan saya thd profesi ?

v  Fungsi Kode Etik
Menurut Kozier & Erb, 1990 antara lain :
1.     Etik berhub dgn standart profesi utk melindungi perawat dan klien
2.     Kode Etik sbg alat penyusun Standart Praktik Profesional
3.     Mrp Pedoman dlm melaksanakan tindakan & hrs diterima sbg nilai pribadi bagi anggota
4.     Memberi kerangka pikir pd anggota profesi utk membuat keputusan.

v  Prinsip Dasar Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
1.     Klg adl unit utama dlm yankesmas
2.     4 tingkat sasaran yankesmas: individu, klg, klp khusus dan masy.
3.     Perawat bekerja atas PSM dlm menyelesaikan mas kesh
4.     Menekankan upaya promotif & preventif tanpa lupa kuratif & rehabilitatif
5.     Dasar yankes Problem Solving Approach
6.     Kegiatan utama : masy baik yg sehat maupun yg sakit
7.     Tujuan : meningkatkan fungsi kehidupan—derajat kes yg optimal
8.     Penekanan : pembinaan perilaku sehat
9.     Bekerja secara team bukan individu
10.   Peningkatan kesehatan
11.   Home visit ---membantu mengatasi mas klien
12.   Penkes mrp kegiatan utama
13.   Pelaksanaan kesmas mengacu pd sistem yankes yg ada
14.   Pelaksanaan Askep kom dilakukan di Puskesmas, panti, sekolah & klg

v  Prinsip-Prinsip Etik

1.     Autonomi
2.     Beneficience
3.     Non maleficiency
4.     Veracity
5.     Justice


v  Prinsip Etik Dalam Perkesmas
1.     Prinsip autonomi
a.     Tiap individu mempunyai hak untuk menentukan rencana hidupnya, menyiapkan persetujuan informasi, bebas memilih dan menolak tindakan.
b.     Indv memp kebebasan utk menentukan tindakan/keputusan berdsr rencana yg dipilih
c.     Masalah yg muncul dari penerapan prinsip autonomi adl variasi kemampuan klien yg dipengaruhi oleh :
d.     Tk kesadaran
e.     Usia
f.      Penyakit
g.     Lingkungan rumah sakit
h.     Ekonomi
i.      Tersedianya informasi (Veatch and Fry, 1987)
2.     Prinsip kebaikan
Yaitu mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan analisa kebutuhan biaya dalam penentuan dampak terhadap populasi
3.     Prinsip kejujuran
a.     Pemberian asuhan keperawatan harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas
b.     Menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak melakukan kebohongan
c.     Kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat – klien (Veatch and Fry, 1987)

v  Lima Masalah Dasar Etika Keperawatan Komunitas
1.     Kuantitas Vs Kualitas Hidup
2.     Kebebasan Vs penanganan dan pencegahan bahaya
3.     Jujur Vs bohong
4.     Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah, agama,politik,ekonomi, dan ideologi
5.     Terapi ilmiah konvensional Vs terapi tidak ilmiah dan coba-coba

v  Kuantitas Vs Kualitas Hidup
Seorang nenek yang menderita penyakit kronis telah menolak makan, minum dan tidak mau minum obat yang dianjurkan perawat puskesmas dengan alasan supaya cepat meninggal daripada tersiksa. Anak perempuannya mendukung hal itu sehingga beberapa hari kemudian, nenek itu meninggal.

v  Kebebasan Vs Pencegahan Bahaya
Bapak N berusia 47 tahun sehari hari sebagai tukang becak berpenghasilan Rp 20.000,-. Istrinya berusia 42 tahun, berjualan sayur dengan laba Rp 10.000,-/hari. Suami-istri ini memiliki 6 orang anak, paling besar 11 tahun kemudian berturut-turut 9 tahun, 7 tahun, 5 tahun, 3 tahun, dan 2 bulan. Semua anaknya tampak kurus, kurang gizi, dan menderita skabies. Anaknya yang berusia 3 tahun menderita bronkitis dan yang berusia 7 tahun pernah menderita tipus abdominalis. Bapak N adalah warga yang sulit bertetangga dan setia diberi bantuan, misalnya makanan oleh tetangganya, selalu ditolak. Oleh perawat Puskesmas bapak/ibu N sudah sering dianjurkan untuk ber-KB, namun mereka selalu menolaknya dan mengatakan bahwa ber-KB bertentangan dengan keyakinanya. Setiap perawat berkunjung, mereka selalu menghindar, bahkan pada kunjungan terakhir, mereka tidak mau menerima dan menyuruh perawat meninggalkan rumahnya. Ini membuat perawat dan petugas puskesmas jera, walaupun mereka tahu bahwa anak Bapak N terancam gangguan akibat kurang gizi, anak kelima terganggu pernapasannya, dan risiko ibu N untuk hamil lagi cukup besar. Setelah kunjungan perawat yang terakhir, satu tahun kemudian ibu N hamil lagi dan anak kelimanya meninggal karena sesak napas

v  Jujur Vs Bohong
Seorang perawat yang mendapati teman kerjanya menggunakan narkotika. Dalam posisi ini, perawat tersebut berada pilihan apakah akan mengatakan hal ini secara terbuka atau diam karena diancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melapo hal itu kepada orang lain.

v  Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi
1.     Klien yang memilih penghapusan dosa daripada berobat ke dokter.
2.     Kampanye antirokok demi keselamatan dan kebijakan ekonomi.

v  Terapi ilmiah konvensional Vs terapi tidak ilmiah dan coba-coba
Papua, sebagian masyarakat melakukan tindakan mengatasi nyeri dengan daun-daunan yang sifatnya gatal. Mereka percaya bahwa pada daun tersebut terdapat ”miang” yang dapat melekat dan menghilangkan rasa nyeri bila di pukul-pukulkan di bagian tubuh yang sakit.

v  Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghadapi masalah dasar etika keperawatan
3.     Pernyataan dari klien yang pernah diucapkan kepada anggota keluarga, teman-temannya, dan petugas kesehatan
4.     Agama dan kepercayaan klien
5.     Pengaruh terhadap anggota keluarga klien
6.     Kemungkinan akibat sampingan yang tidak dikehendaki
7.     Prognosis dengan atau tanpa pengobatan (Bandman (1990)) .
Beauchamp&Childress (2000) apabila ada pertentangan antara dua prinsip, dua prinsip yang bertentangan itu harus dianggap sebagai suatu titik permulaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar